Faiz Dawami
Faiz Dawami Kalau dijabarkan secara rinci, saya orangnya susah untuk dijabarkan, tapi kalau diajak ngopi, saya bisa jadi teman yang baik, dan juga pendengar yang baik pula. Punya hobi aktif di Quora, namun hanya menjawab pertanyaan yang penting saja.

Rasanya, Kita Perlu Evaluasi, deh!

Tidak ada komentar

Indonesia Butuh Evaluasi

Bilas muka, gosok gigi, Evaluasi.

Iya, kalimat diatas merupakan penggalan lirik lagu dari Hindia yang berjudul "Evaluasi". Dan di artikel ini juga, saya gak akan membahas soal lirik lagu tersebut, atau sering disebut dengan bedah lirik.

Buat saya, lirik ini memiliki arti yang hebat dan menyadarkan diri bagi kita, warga Indonesia tercinta saat ini. Mengapa demikian? Iya. Saya rasa kita, (dalam arti luas : termasuk saya) juga butuh sebuah proses Evaluasi secara mendalam.

Maksudnya apa sih, gak ngerti dah kalau begini penjelasannya.

Oke, jadi sebenarnya menurut saya lirik ini sedikit menyinggung habbit atau siklus warga Indonesia saat ini. Terlebih, di era digital saat ini. Bagaimana tidak? Dari sejak beberapa tahun lalu, kita selalu saja di hebokan dengan sebuah berita negatif yang berakhir dengan sebuah klarifikasi dan berujung minta maaf.

Duh, menurut saya hal ini benar benar gabisa dibiarkan begini terus dan terus terjadi. Kok sotoy banget lu iz!

Begini loh maksudnya. Di era digital saat ini, apapun yang kamu lakukan itu bisa cepat viral dan menjadi sesuatu yang trending di sosial media. Terlebih jika kamu melakukan hal yang tidak senonoh, hal yang buruk, dan kemudian kamua share atau bagikan di sosial media.

Sebenarnya hal ini sudah terjadi sejak lama sekali. Sejak banyak youtuber melakukan hal yang mungkin tidak baik bagi sebagian netizen, dan kemudian dishare di sosial media.

Dan belum lama ini, kita kembali dihebohkan dengan berita yang sedang hangat-hangatnya. Yakni berita soal

Pengemudi Mobil, Mencekik dan Dorong Polisi ketika Hendak di Tilang.

Berikut saya coba sertakan video nya, yang sempat viral di platform Twitter. (btw sorry, saya lupa me-retweet video asli nya, jadi baru dapat via twiternya mas Joko Anwar)


Di video yang dibagikan dan diretweet oleh mas Joko Anwar, terlihat ada seorang pengendara mobil yang merasa kesal ketika hendak ditilang oleh polisi di Tol Angke 2, Jakarta Barat.

Video ini mengundang banyak kecaman Netizen yang merasa kesal dengan pengendara yang seenaknya saja kepada sang Polisi yang sedang bertugas di lapangan.

And you know what? Ujung nya berakhir seperti ini

berita penangkapan pengemudi yang mencekik dan mendorong polisi - via tribunnews.com

Nah, lihat sendiri kan gimana kalau sudah sembarangan bertindak tanpa berfikir panjang? Tentunya hal ini gak cuma bikin malu pelaku. Melainkan juga membuat harga dirinya ikut menjadi rendah akibat terlalu bar-bar dan juga seenaknya.

Dari sini kita sadar, kita tau, kalau siklus yang berlaku di Indonesia itu standar banget! Cuma sekedar
Lakukan hal yang mengundang Kontroversi -> Share ke Sosial Media -> Viral -> Dikecam -> Minta maaf.
Atau bisa juga
lakukan hal yang mengundang Kontroversi -> Direkam orang lain -> Dishare ke Sosial Media -> Viral -> Minta maaf.

Adapun Evaluasi yang bisa gua sarankan di era digital saat ini tuh sederhana sih ya.
  1. Banyak berfikir sebelum bertindak
  2. Jika dirasa itu adalah hal pribadi coba untuk tidak memberitahu siapapun (tolong! ini gua gak ngajarin soal hal yang buruk ya)
  3. Gunakan Sosial Media dengan bijak, tolong banget.
  4. Sekali lagi, banyak berfikir sebelum bertindak.

Simple nya tuh gini ya. Sosial media itu seperti pedang bermata dua. Yang mana kamu bisa menjadikan Sosial Media sebagai media untuk mendapatkan sesuatu yang baik, atau membuat sosial media menjadi sesuatu yang menyerangmu balik.

Kesimpulan
Evaluasi sebenarnya bisa dimulai dari sebuah langkah sederhana, seperti memulai evaluasi dari diri sendiri terlebih dahulu. Sebab, mengubah cara berfikir manusia banyak, bukanlah hal yang mudah. Tapi, semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang bijak, dalam menggunakan Sosial Media. Cheers!

Faiz Dawami
Faiz Dawami Kalau dijabarkan secara rinci, saya orangnya susah untuk dijabarkan, tapi kalau diajak ngopi, saya bisa jadi teman yang baik, dan juga pendengar yang baik pula. Punya hobi aktif di Quora, namun hanya menjawab pertanyaan yang penting saja.

Komentar